Kenali, Cegah, dan Tangani Penyakit Jantung koroner

Kenali, Cegah, dan Tangani Penyakit Jantung koroner

29 April 2021

Halo Sahabat Permata, Sahabat pasti pernah mendengar mengenai jantung koroner, kan? Sebenarnya, apa itu penyakit jantung koroner? Bagaimana mengenalinya? Serta, bagaimana mencegah dan menanganinya? Yuk, simak artikel berikut!

 

Penyakit Jantung Koroner

Sebagaimana organ lainnya, untuk dapat melaksanakan fungsinya, jantung juga memerlukan asupan darah kaya oksigen sebagai sumber energi untuk memompa darah. Penyakit jantung koroner merupakan kondisi dimana asupan darah kaya oksigen yang dibawa oleh pembuluh darah jantung (pembuluh darah koroner) berkurang, umumnya disebabkan karena:

  • Pengerasan dan Penyempitan pebuluh darah akibat pembentukan plak (kumpulan lemak jahat dan zat-zat lain, baca juga: Lemak Jahat vs Lemak Baik) pada dinding dalam pembuluh darah sehingga menyumbat pembuluh darah. Pada beberapa kondisi, plak ini bersifat stabil (tidak semakin membesar dan menutup seluruh diameter pembuluh darah) sehingga jantung kekurangan darah kaya oksigen secara perlahan, namun masih dapat melakukan kompensasi. Meskipun begitu, pada beberapa kondisi lainnya, plak bersifat progresif (terus menumpuk) hingga suatu hari menutup pembuluh darah secara total dan jantung kekurangan oksigen dengan cepat. Pengerasan dan penyempitan pembuluh darah akibat plak ini disebut aterosklerosis
  • Terlepasnya gumpalan darah dari pembuluh darah yang lebih besar di tempat lain (misalnya dari paru, kaki, atau pembuluh lainnya) ke pembuluh darah yang lebih kecil di jantung sehingga menyumbat pembuluh darah secara total. Hal ini disebut tromboemboli.

Saat jantung kekurangan oksigen, jantung kesulitan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Selain itu, seiring waktu, sel-sel jantung juga dapat mengalami kerusakan hingga kematian sehingga dibutuhkan penanganan segera untuk membuka kembali pembuluh darah.

 

Gejala Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Pada kondisi akut saat terjadi kekurangan darah, gejala disebut dengan serangan jantung (atau angin duduk) yang ditandai dengan:

  • Angina (nyeri pada jantung) yang terasa seperti tertekan, tertindih, terinjak, atau perasaan berat lainnya. Nyeri bersifat tumpul dan tidak dapat dilokalisasi (sulit untuk menunjukkan dimana tempatnya, selain di bagian dada). Biasanya, nyeri dapat menjalar hingga ke lengan, bahu, rahang, tenggorokan, atau punggung
  • Keringat dingin
  • Pusing, merasa seperti terbang
  • Mual
  • Nyeri leher
  • Sesak, terutama saat beraktivitas
  • Kelemahan

Meskipun serangan jantung identik dengan nyeri dada, pada wanita, serangan jantung dapat terjadi tanpa adanya nyeri dada dan hanya menimbulkan gejala pusing, lelah, mual, dan rasa tidak nyaman di dada.

Segeralah datang ke unit gawat darurat terdekat jika menemukan gejala serangan jantung.

 

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

Faktor risiko penyakit jantung koroner dibagi menjadi 2 yaitu:

Faktor yang tidak dapat diubah:

  • Usia >45 pada laki-laki dan >55 pada perempuan
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung 
  • Jenis kelamin laki-laki

Faktor yang dapat diubah

  • Merokok
  • Penyakit darah tinggi 
  • Kolesterol tinggi (dislipidemia)
  • Diabetes mellitus
  • Kurangnya aktivitas fisik & kehidupan sedenter (duduk > 8 jam sehari)
  • Berat badan lebih & obesitas
  • Diet tidak sehat
  • Stress
  • Konsumsi alkohol berlebih

 

 

Penanganan Penyakit Jantung Koroner

Kunci utama penanganan penyakit jantung koroner adalah ketepatan diagnosis dan kecepatan waktu. Penanganan yang pasti bergantung pada keparahan dan waktu terjadinya serangan. Beberapa modalitas penanganan antara lain

  • Perubahan gaya hidup
  • Penggunaan obat pencegahan pembentukan plak
  • Prosedur untuk membuka kembali pembuluh darah yang tersumbat

 

Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner merupakan penyakit tidak menular yang terjadi karena adanya risiko-risiko yang telah dijelaskan di atas. Proses terjadinya PJK terjadi secara bertahap dan dapat dimulai sejak usia dini karena pola hidup yang tidak baik. Karenanya, penerapan pola hidup sehat menjadi kunci pencegahan penyakit jantung koroner, antara lain:

  • Melakukan kontrol teratur seperti kolesterol, gula darah, dan tekanan darah
  • Memeriksa kesehatan secara berkala
  • Menghindari rokok
  • Berolahraga teratur (30-45 menit/hari sebanyak 3-5 kali/minggu, dengan total 150 menit/minggu)
  • Menghindari konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih
  • Mengontrol stress

 

Pemeriksaan berkala (medical check up) yang antara lain terdiri dari pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan tekanan darah merupakan salah satu cara untuk mencegah dan mendeteksi dini penyakit jantung koroner. Jika Sahabat memiliki risiko yang telah disebutkan di atas, berkonsultasilah dengan dokter spesialis penyakit dalam atau jantung agar dapat dilakukan penilaian risiko, deteksi dini, serta intervensi dini untuk mencegah penyakit jantung dan memperbaiki kualitas kesehatan.

Bulan ini, RS Permata Depok dan Bekasi memiliki promo pemeriksaan lab puasa yang terdiri dari gula darah, asam urat, dan kolesterol. Segera daftarkan diri Anda sebelum masa promo berakhir!

 

Jadwal Dokter Jantung RS Permata Bekasi

Jadwal Dokter Jantung RS Permata Depok

 

 

Sumber: 

 

Editor:

dr. Nayla Karima


Nutrisi Untuk Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah – Diet Mediteranian dan Diet D.A.S.H

29 September 2024

Penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) masih menjadi ancaman dunia dan merupakan penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.

Read more

Transversus Abdominis Plane (TAP) Block – Atasi Nyeri pada Luka Bekas Operasi

28 September 2024

Transversus Abdominis Plane (TAP) Block adalah salah satu metode alternatif anestesi dalam mengontrol rasa nyeri pasca operasi pada area perut (abdomen). TAP Block diberikan dengan menyuntikkan obat anestesi di bawah otot dinding perut dengan panduan Ultrasonografi (USG).

Read more

Penyakit Alzheimer : Penyakit Pikun atau “Gampang Lupa” pada Orang Tua

24 September 2024

Alzheimer adalah suatu kondisi neurodegeneratif (penyakit degeneratif pada sel saraf) dengan permulaan yang perlahan dan gangguan fungsi perilaku dan kognitif yang progresif. Fungsi-fungsi ini meliputi memori, pemahaman, bahasa, perhatian, penalaran, dan penilaian.

Read more