Kesehatan Jiwa di era Pandemi

Kesehatan Jiwa di era Pandemi

23 December 2020

Pandemi COVID-19 membawa banyak perubahan dalam kehidupan, dengan ketidakpastiannya, mengubah aktivitas sehari-hari hingga tekanan finansial. Sahabat mungkin khawatir tertular, berapa lama lagi pandemi berakhir, atau tentang pekerjaan, dan rencana-rencana ke depan. Informasi berlebihan, rumor dan informasi yang salah dapat membuat diri tak terkendali dan semakin tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Selama pandemi COVID-19, stress, khawatir, cemas, takut, sedih, dan kesepian dapat dirasakan. Bahkan gangguan jiwa, termasuk cemas dan depresi, dapat semakin parah

Survey menunjukan peningkatan jumlah orang dewasa yang mengalami gejala stress, cemas, dan depresi selama pandemi, dibandingkan dengan survey sebelum pandemi. Karena alasan ini, penting bagi kita mempelajari bagaimana menghadapinya.

Merawat diri sendiri

Merawat diri sendiri dapat membantu kesehatan mental dan fisik. Kendalikan hidup, jaga tubuh dan pikiran, serta terhubung dengan orang lain bermanfaat bagi kesehatan mental.

Merawat kesehatan fisik diri sendiri:

  • Tidur cukup

Tidur dan bangun di jam yang sama setiap harinya. Bahkan jika Sahabat di rumah saja.

  • Aktivitas fisik rutin

Aktivitas fisik rutin dapat membantu menurunkan kecemasan dan memperbaiki mood. Temukan aktivitas fisik yang disukai seperti menari atau melalui aplikasi.

  • Makan makanan sehat dan bergizi seimbang

Hindari makanan cepat saji dan pemanis buatan. Batasi kafein karena dapat memperburuk stress dan kecemasan

  • Hindari rokok

Rokok atau vape meningkatkan risiko penyakit paru-paru. Karena COVID-19 berpengaruh pada paru-paru, risiko akan terus meningkat

  • Batasi penggunaan gadget

Matikan gadget beberapa waktu setiap hari, termasuk 30 menit sebelum tidur. Berusahalah untuk membatasi waktu menggunakan gadget

  • Relaksasi

Luangkan waktu untuk diri sendiri. Bahkan beberapa menit dapat menyegarkan dan membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan. Banyak orang mendapat manfaat dari latihan pernapasan dalam, tai chi, yoga, atau meditasi. Dengarkan musik atau baca buku apapun yang membantu rileks.

Merawat kesehatan jiwa dengan menurunkan pemicu stress:

  • Menjalankan aktivitas rutin
  • Batasi paparan media berita
  • Berita tentang COVID-19 dari berbagai media dapat membuat ketakutan tersendiri terhadap penyakit ini. Batasi sosial media yang memaparkan rumor dan hoax. Batasi membaca, mendengar, menonton berita, tetapi tetap update terhadap rekomendasi local dan nasional. Pastikan berita dari sumber terpercaya seperti KEMENKES, BNPB, dan WHO.
  • Tetap sibuk
  • Fokus pada pikiran positif
  • Gunakan kehidupan spiritual sebagai dukungan
  • Tetapkan prioritas

Tetap terhubung dengan orang lain, bangun dukungan dan kekuatan hubungan:

  • Tetap terhubung
  • Lakukan sesuatu untuk yang lain
  • Dukung anggota keluarga dan teman

Kenali apa yang normal dan apa yang tidak

Stress merupakan reaksi fisik dan fisiologis normal dalam kehidupan. Setiap orang bereaksi berbeda pada situasi sulit, dan merasakan stress serta khawatir selama pandemi merupakan hal normal. Tetapi, berbagai tantangan setiap harinya, seperti efek pandemi COVID-19, dapat mendorong Sahabat melampaui kemampuan untuk mengatasinya.

Banyak orang yang memiliki masalah kesehatan mental, seperti gejala cemas dan depresi selama ini. Dan perasaannya dapatberubah setiap saat.

Di samping usaha terbaik Sahabat, namun perasaan seperti sedih, marah, sensitive, putus asa, cemas, atau takut dapat dirasakan. Kesulitan berkonsenterasi, perubahan nafsu makan, nyeri badan, atau kesulitan tidur, atau mungkin kesulitan menghadapi tugas rutin.

Ketika tanda dan gejala bertahan selama beberapa hari menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari sehingga sulit menjalani tanggung jawab, inilah waktunya mencari pertolongan.

Konsultasikan jika Sahabat membutuhkan

Berharap masalah kesehatan jiwa seperti cemas atau depresi yang akan hilang dengan sendirinya dapat menyebabkan gejala yang memburuk. Jika Sahabat memiliki kekhawatiran atau mengalami gejala kesehatan jiwa yang memburuk, konsultasikan ke dokter dan berterus terang tentang apa yang dirasakan.

 

Oleh: dr. Ulfah Nur Lathiifah

Referensi 

1. COVID-19: How to manage your mental health during the crisis [Internet]. Mayo Clinic. 2020 [cited 21 December 2020]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronavirus/in-depth/mental-health-covid-19/art-20482731

2. Handling Social Isolation During COVID-19 [Internet]. WebMD. 2020 [cited 21 December 2020]. Available from: https://www.webmd.com/lung/handle-isolation-and-anxiety#1