Hepatitis A, Biang Kerok KLB di Depok

Hepatitis A, Biang Kerok KLB di Depok

17 December 2019

Sahabat Permata, pada bulan November hingga Desember 2019 di Depok, kita mendapati adanya berita yang menyedihkan mengenai kesehatan di Depok. Ya,  telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan jumlah 262 kasus, 171 diantaranya positif Hepatitis A dengan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Kasus pertama yang muncul adalah dari lingkungan sekolah. Sungguh menyedihkan bahwa sekolah dimana tempat anak – anak kita menghabiskan sebagian besar waktunya sehari –hari juga tempat yang beresiko bagi mereka.

Sebenarnya Hepatitis A di Indonesia bukanlah penyakit baru, karena sampai saat ini negara kita masih termasuk dalam negara prevalensi penyebaran Hepatitis A yang tinggi, seperti sebagian besar negara Asia Tenggara lainnya. Dapat dikatakan bahwa hampir 1,4 juta penderita hepatitis A baru setiap tahunnya di seluruh dunia. Tingginya penyebaran dan angka penderita baru setiap tahunnya, berkaitan dengan sanitasi baik secara lingkungan maupun personal masing – masing.

Bagaimana di Indonesia? Ya, di Indonesia tentu kasus Hepatitis A bukanlah hal asing. Kasus KLB pun bukan hal yang asing juga di negara kita. KLB Hepatitis A sudah pernah terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Misalnya saja pada tahun 2013, ada KLB Hepatitis A di provinsi Kepulauan Riau, Lampung, Sumatera Barat, Jambi, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pada tahun 2014 pun, daerah seperti Bengkulu, Sumatera Barat dan KalimantanTimur mengalami KLB Hepatitis A. Hingga sebelum Depok mengalami KLB Hepatitis A, ada daerah Pacitan, Jawa Timur yang dilanda KLB Hepatitis A.

Virus Hepatitis A (VHA)

Sesuai dengan namanya, virus Hepatitis A merupakan virus yang menyerang hati. Secara bentuk tubuhnya, virus ini tidak memiliki selubung. Virus ini cenderung dapat bertahan di udara dingin atau es sekalipun, dan tahan terhadap asam lambung. Dapat bertahan cukup lama di kotoran manusia (feses) juga. Namun bila terkena panas, misalnya lebih dari 600 C dalam 10 menit, virus ini akan mati.

Faktor Resiko

Kemungkinan seseorang akan mengalami Hepatitis A melalui fekal- oral , baik berupa kontak langsung atau melalui makanan/minuman yang terkontaminasi. Karena berkaitan dengan fekal (kotoran) dan oral ,maka amat erat kaitannya dengan higienitas, seperti mencuci tangan, mencuci bahan makanan, hingga pemprosesan bahan makanan sendiri. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, sesudah menyentuh barang – barang terkontaminasi, sebelum dan sesudah mengolah makanan menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan. Lebih lanjut lagi, mencuci tangan dengan air yang bersih dan menggunakan sabun serta dengan cara yang benar.

Tanda Gejala

Pre – Ikterik

Hepatitis A dicirikan dengan sakit kuning, sebelum muncul gejala kuning pada pasien biasanya pasien akan mengalami fase pre – ikterik atau pre kuning. Fase ini terjadi 1-2 minggu sebelum munculnya kuning. Pada fase ini ditemukan gejala – gejala konstitusional pada pasien seperti : Anoreksia, Mual muntah , Malaise, Mudah lelah, Atralgia, Mialgia, Nyeri kepala, Fotofobia, Faringitis.  Selain itu, bisa terjadi perubahan warna urin menjadi lebih gelap dan feses menjadi lebih pucat dapat ditemukan juga pada fase ini.

Ikterik

Tahapan selanjutnya, gejala kuning dapat muncul setelah gejala konstitusional membaik. Selain kuning, juga akan disertai dengan nyeri perut kuadran kanan atas, serta penurunan berat badan ringan.

Perbaikan

Pada tahapan ini, gejala- gejala yang dialamin akan semakin membaik.

Tata Laksana

Seperti penyakit akibat virus pada umumnya, pada Hepatitis A juga disebabkan oleh Virus, maka termasuk dalam self-limiting disease. Maksudnya adalah penyakit tersebut dapat sembuh sendiri dengan imunitas tubuh, sehingga dalam prosesnya hingga tubuh bisa mengatasi penyakit maka akan dibutuhkan suportif dari luar. Tindakan pendukungnya seperti dukungan asupan kalori dan cairan yang adekuat serta istirahat yang cukup.

Seringkali, gejala pre ikterik yang dialami, seperti panas, mual muntah dan nyeri perut menjadi hal yang paling dikeluhkan pasien. Oleh karena itu, pemberian obat obatan untuk meringankan gejala juga diberikan seperti antimuntah, penghilang nyeri dan lainnya.

Kapan Harus di Rawat

Pasien dengan gejala klinis berat harus dirawat di rumah sakit. Indikasi pasien haru dirawat adalah adanya muntah hebat sehingga asupan makanan tidak optimal, dehidrasi yang memerlukan pemberian cairan dari pembuluh darah (intravena).

Pencegahan

Pencegahan Hepatitis A dilakukan dengan menghindari faktor resiko yang ada, seperti menjaga kontak, meningkatkan higienitas dan vaksinasi. Vaksinasi Hepatitis A yang dapat diberikan mulai usia di atas 2 tahun. Vaksinasi diberikan dua kali untuk perlindungan sekitar 10 tahun. Pemberian pertama dan pemberian kedua berselang 6 bulan.

Nah, Sahabat Permata jangan bingung bila Anda tidak ingin mengalami Hepatitis A dan terlindungi dari penyakit ini. Karena RS Permata Depok menyediakan vaksin Hepatitis A baik untuk anak dan dewasa. Beruntungnya lagi, pada bulan Desember 2019 ini sedang ada promo untuk vaksinasinya. Yuk, tunggu apalagi.. Segera datang ke RS Permata Depok, dan dapatkan vaksinasinya.

Editor : dr. Nindia Latwo Septipa