Sehat Bersama Daging Kambing

Sehat Bersama Daging Kambing

24 August 2018

Sering kali kita mendengar “Jangan banyak makan daging kambing, Pak, nanti kolesterol menjadi tinggi, tekanan darah juga ikut menjadi tinggi!”, atau “Pak, makan daging kambingnya satu suap saja ya, kita nggak mau penyakit Bapak semakin parah!” Apalagi di tengah suasana Idul Adha yang dirayakan dengan pemotongan kambing dan sapi sebagai wujud kurban para umat Islam, pandangan negatif ke daging yang rasanya amis-amis tetapi nikmat ini semakin tersebar di masyarakat. Benarkah demikian?

 

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG, YUK KENALAN DULU DENGAN KANDUNGAN NUTRISI DAGING KAMBING

 

Jenis Daging

Total Kalori per 100 Gram Daging*

Total Lemak Jenuh (Gram)

Total Kolesterol (Gram)

Total Protein (Gram)

Sapi

250

15

89

25

Ayam

195

7,5

83

30

Kambing

105

2,3

57

20

*Berdasarkan perhitungan kebutuhan energi 2.000 kalori per hari

Setelah melihat perbandingan kandungan nutrisi di antara daging kambing dengan daging sapi dan ayam, tentu kita bisa menilai bahwa sebenarnya daging kambing adalah salah satu sumber protein hewani yang rendah lemak, rendah kolesterol, dan baik untuk kesehatan tubuh. Ditambah lagi, si daging kambing ini mengandung zat besi yang berfungsi untuk mencegah anemia alias “kurang darah”, dan vitamin-vitamin yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh. Terus, mengapa ya rumor bahwa daging kambing adalah sumber kolesterol dan sumber penyebab darah tinggi ini tersebar luas di masyarakat? Walaupun daging kambing dapat dikatakan sebagai “makanan sehat”, proses pengolahan yang “tidak sehat” tentu akan mengubah kandungan nutrisi si daging kambing. Dimasak gulai dengan santan yang mengandung banyak lemak jenuh, digoreng atau ditongseng dengan minyak goreng yang sudah digunakan berkali-kali di atas penggorengan, dibakar dengan olesan mentega yang tebal dan mengandung banyak lemak jenuh tentu akan menambah kalori dan kandungan lemak si daging kambing. Ditambah lagi dengan tuntutan lidah orang Indonesia yang “Nggak nikmat kalau nggak gurih” dan rasa gurih itu datangnya dari garam dan penyedap rasa. Makanan yang diolah dengan garam atau penyedap rasa yang banyak inilah yang sesungguhnya dapat meningkatkan resiko terkena penyakit hipertensi atau darah tinggi. Jadi, yang mengundang penyakit itu proses pengelohannya ya, bukan daging kambingnya!

 

TIPS SEHAT MENGKONSUMSI DAGING KAMBING

Nah, setelah sama-sama mengetahui kebenaran di balik 100 gram daging kambing, ada 2 tips sehat bersama daging kambing. Satu, atur porsi makan Anda, 100 gram daging kambing itu kira-kira seukuran ¾ telapak tangan. Ingat selalu prinsip makanan sehat adalah makanan dengan kandungan nutrisi yang seimbang, ada karbohidrat, lemak, protein, vitamin, serat, dan mineral. Jadi, atur piring Anda dengan ½ bagian berisi karbohidrat, ¼ bagian berisi daging kambing sebagai sumber protein dan lemak, dan ¼ bagian lagi berisi sayur, ditambah dengan satu jenis buah sebagai pembuka atau penutup. Selain terlihat sehat, piring Anda juga menjadi lebih berwarna, nyam! Dua, pilih proses pengolahan yang “sehat”, dalam artian tidak menambah kandungan lemak si daging kambing, apalagi lemak jenuh, tidak menambah kandungan natrium (alias garam), dan tidak menambah kandungan kalori si daging kambing dalam jumlah yang banyak.

Berarti, nggak boleh digulai, ditongseng, digoreng, atau dipanggang dengan mentega, dong?

Boleh, selama Anda bisa mengatur jumlah santan, minyak, atau mentega yang digunakan, ya maksimal sekitar satu sendok makan. Kalau mau lebih aman, masak saja si daging kambing dengan variasi sayuran dan bumbu sop, atau bumbu oseng, rasa nikmatnya akan tetap terjaga, kok, apalagi kalau Anda pandai bermain bumbu. Sudah enak, sehat lagi!