Screening Kanker Serviks Terkini, HPV DNA!

Screening Kanker Serviks Terkini, HPV DNA!

10 August 2019

Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang terbanyak menyerang wanita. Kanker ini disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) risiko tinggi. Infeksi HPV ini seringkali tidak disadari, bahkan tidak menimbulkan gejala apapun sehingga diperlukan deteksi dini atau screening. Yuk, simak lebih lanjut pembahasannya!

HPV dapat menyebabkan kutil di beberapa bagian tubuh, misalnya kaki, tangan, dan alat kelamin. HPV terdiri dari 120 tipe, 40 tipe diantaranya menyerang alat kelamin, dan dua per tiganya merupakan tipe risiko tinggi yang dapat memicu perubahan dalam sel serviks sehingga menjadi kanker serviks. Sementara itu, infeksi HPV risiko rendah hanya menimbulkan perubahan ringan yang sementara dan tidak menimbulkan risiko kanker.

Terdapat beberapa orang yang berisiko terinfeksi HPV risiko tinggi, yakni wanita berusia lebih dari 30 tahun, memiliki gangguan kekebalan tubuh, berhubungan seksual di bawah usia 20 tahun, serta sering bergonta-ganti pasangan seksual. Infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 20 tahun.

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk deteksi dini infeksi HPV yang sering kita dengar adalah papsmear dan IVA. Kedua pemeriksaan tersebut dilakukan untuk melihat tanda kanker melalui kondisi serviks yang telah mengalami perubahan atau kerusakan. Akan tetapi, di artikel kali ini kita akan bahas pemeriksaan lain yang juga sensitif untuk mendeteksi adanya HPV risiko tinggi sejak dini bahkan sebelum menimbulkan perubahan pada serviks, yaitu HPV DNA. Pemeriksaan tersebut merupakan pemeriksaan molekuler yang menggunakan metode hybrid capture II dengan bahan pemeriksaan dari serviks untuk mendeteksi adanya materi genetik (DNA) dari HPV risiko tinggi. Pemeriksaan ini bisa dilakukan bersamaan dengan papsmear, dianjurkan bila hasil pemeriksaan papsmear tidak jelas atau membingungkan, mendeteksi lebih jauh keberadaan HPV tipe risiko tinggi jika hasil papsmear menunjukkan sel serviks abnormal, serta membantu memeriksa sel-sel serviks abnormal setelah pengobatan. Pemeriksaan HPV DNA bisa diulang secara rutin tiap 3-5 tahun sekali.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan HPV DNA, yakni dalam jangka waktu 48 jam hindari untuk berhubungan seksual, menggunakan tampon, obat maupun cairan pembersih vagina. Hal tersebut dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Sahabat Permata dapat mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu demi kenyamanan dan kemudahan dalam pemeriksaan, dapat pula membawa pembalut dari rumah untuk digunakan setelah pemeriksaan.

Prosedur pemeriksaan diawali dengan melepaskan pakaian dari pinggang ke bawah, terlentang di atas meja pemeriksaan dengan posisi tungkai terangkat diletakkan di atas penyangga, kemudian dimasukkan alat bernama spekulum ke dalam vagina untuk dapat membuka dinding vagina sehingga lebih mudah untuk memeriksa bagian dalam vagina dan leher rahim. Proses pengambilan sampel menggunakan penyeka kapas atau sikat lembut dari leher rahim dan saluran endoserviks yang ditempatkan di dalam tabung untuk selanjutnya dikirim ke laboratorium. Di laboratorium akan dianalisis ada atau tidaknya kandungan materi genetik dari HPV tipe risiko tinggi.

Hasil pemeriksaan HPV DNA dapat diketahui dalam waktu 1-2 minggu. Hasil negatif/normal dapat diartikan bahwa Sahabat Permata tidak memiliki HPV tipe risiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker. Sementara itu, hasil positif/abnormal, yaitu Sahabat Permata memiliki HPV tipe risiko tinggi yang dapat berkembang menjadi kanker serviks di kemudian hari. HPV risiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker, diantaranya HPV-16, HPV-18, HPV-31, HPV-33, HPV-35, HPV-45, HPV-52, dan HPV-58. Setelah pemeriksaan HPV DNA, dapat pula muncul beberapa efek samping yang mungkin dialami Sahabat Permata, berupa rasa tidak nyaman pada bagian bawah perut seperti kram saat sedang menstruasi dan sedikit perdarahan.

Pemantauan dan pemeriksaan lanjutan yang dapat dilakukan, yaitu kolposkopi menggunakan lensa pembesar khusu untuk mengetahui kondisi serviks lebih dekat, biopsi dengan mengambil sampel sel serviks dan menganalisis di laboratorium, atau pengangkatan sel serviks abnormal untuk mencegah sel tersebut berkembang menjadi sel kanker.

Nah, Sahabat Permata screening HPV DNA untuk deteksi dini kanker serviks ternyata penting ya untuk dilakukan. Di RS Permata Depok, pemeriksaan ini bisa didapatkan senilai 1,3 juta. Bagi Sahabat Permata yang mendapatkan hasil positif pada pemeriksaan ini, selanjutnya dapat diberikan terapi Tinktur Asetat (TCA) senilai 320 ribu yang dapat diulang 2 hingga 3 kali bila diperlukan.

Referensi :

  1. Editor dr Erina Nindya Lestari
  2. World Health Organization. WHO guidelines for screening and treatment of precancerous lesions for cervical cancer prevention. WHO. 2013;60.
  3. Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Panduan Penatalaksanaan Kanker Serviks. Kemenkes RI. 2015.
  4. Division of Cancer Prevention and Control, Centers for Disease Control and Prevention. Cervical Cancer Screening Recommendations and Considerations. CDC. 2018.
  5. Racey CS, Withrow DR, Gesink D. Self Collected HPV Testing Improves Participation in Cervical Cancer Screening: A Systematic Review and Metaanalysis. Can J Public Health, 2013. 104(2): 159-166.

Kesulitan Tidur atau Sering Terbangun di Malam Hari : Apakah Insomnia?

01 December 2024

Insomnia adalah gangguan tidur yang paling umum dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Penderita insomnia mengalami kesulitan untuk tidur, terjaga di malam hari, atau merasa tidak segar setelah tidur. Kondisi ini dapat bersifat sementara (akut) atau berlangsung dalam jangka panjang (kronis). Insomnia tidak hanya memengaruhi tubuh secara fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental dan emosional seseorang.

Read more

HIV/AIDS : Penyakit yang belum bisa disembuhkan

30 November 2024

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kondisi yang berkembang akibat infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, yang berperan dalam melawan infeksi. Ketika HIV merusak jumlah sel imun secara signifikan, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV, yang dapat berkembang dalam beberapa tahun jika tidak diobati.

Read more

Nyeri Pinggang Menjalar ke Perut Depan : Apakah Batu Ginjal?

24 November 2024

Batu ginjal adalah salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan mempengaruhi fungsi ginjal. Batu ginjal terbentuk ketika zat-zat tertentu dalam urin mengkristal dan membentuk endapan keras. Batu ini dapat memiliki berbagai ukuran, mulai dari yang kecil seperti pasir hingga yang besar seperti bola golf.

Read more