Rehabilitasi Paru setelah Positif COVID-19
06 January 2021
Tujuan:
- Meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru
- Mencegah dan mengobati komplikasi
- Meningkatkan pemahaman tentang penyakit
- Meningkatkan tanggung jawab pasien terhadap perawatan diri dan kepatuhan terhadap perawatan medis
- Meningkatan kualitas hidup, kemampuan beraktivitas sehari-hari, dan mampu kembali bekerja
Posisi
- Posisikan Sahabat UPRIGHT sebanyak-banyaknya sepanjang hari
- Hindari tidur terus menerus
- Terapkan posisi tubuh yang baik
Memiliki Status Gizi yang Baik
- BMI yang ideal
- Konsumsi vitamin sesuai kebutuhan
- Makan sehat dan bergizi setiap hari
Protokol kesehatan
Peregangan Seluruh Tubuh
- Lakukan pergangan seluruh tubuh 2-3x/hari
- Dimulai dari leher, bahu, anggota gerak atas dan anggota gerak bawah
Relaksasi bahu
Sebelum memulai rehabilitasi paru, yuk lakukan relaksasi bahu terlebih dahulu
Latihan Pernapasan Dalam
PURSED LIP BREATHING
- Tarik napas perlahan melalui hidung Anda dan hitung - 1 dan 2.
- Kerutkan bibir Anda seolah-olah Anda akan bersiul. Bernapaslah dengan lembut melalui bibir yang mengerucut dan hitung perlahan - 1 dan 2 dan 3 dan 4.
- Jangan memaksa dengan kuat udara keluar dari paru Anda.
DEEP ATAU DIAPHRAGMATIC BELLY BREATHING
- Letakkan satu tangan di perut Anda tepat di bawah tulang dada Anda.
- Tarik napas perlahan melalui hidung dan rasakan perut Anda naik ke tangan hitung - 1 dan 2.
- Tarik napas perlahan-lahan melalui bibir yang mengerucut dan rasakan perut Anda terlepas dari tangan Anda dan hitung perlahan - 1 dan 2 dan 3 dan 4.
- Jaga agar bahu Anda tetap rileks - jangan membungkuk. Lakukan ini dengan duduk atau berbaring dalam posisi yang nyaman.
Latihan Pernapasan Menggunakan Insentif Spirometri
- Latihan Pernapasan Menggunakan Insentif Spirometri Latihan ini dapat dilakukan 2-3 x / hari dengan 6 x repetisi
- Lakukan penarikan napas dalam sambil melihat bola insentif spirometri bergerak
- Anda akan melihat kemajuan harian melalui alat ini
Insentif Spirometri
Kontrol Batuk (jika terdapat keluhan batuk)
Pasien mengambil posisi duduk tegak, menarik napas dalam-dalam, menahan napas selama beberapa detik, mengkontraksikan otot perut, kemudian membuka glottis dan dengan cepat dan kuat menghembuskan napas sambil mengontraksikan otot perut dan agak condong ke depan → diulangi 2-3 kali setelah napas normal
Latihan Aerobik dan Penguatan
Latihan Rekondisi
Jalan kaki 12 menit setiap hari dengan catatan waktu yang dihabiskan dan jarak yang dicapai Peningkatan parameter denyut nadi setidaknya 20% hingga 30% selama aktivitas dan kembali ke nilai awal dalam 5 hingga 1 menit setelah latihan. Evaluasi ulang setiap minggu selama 10 hingga 12 minggu Latihan ekstremitas atas → mengurangi kebutuhan metabolic dan peningkatan ventilasi
Edukasi Pasien
- Mencegah perkembangan pneumonia
- Hindari area ramai atau paparan patogen saluran pernapasan.
- Hindari obat penenang di malam hari dan risiko kemungkinan aspirasi.
- Hindari terapi oksigen yang berlebihan.
- Hindari obesitas dan makan berat.
- Buat tujuan dan perencanaan masa depan
Jadwal Dokter
RS Permata Depok
RS Permata Bekasi
Oleh: dr. Shabrina Narasati Aulia
Pembuluh Otak Pecah atau Pembuluh Otak Tersumbat: Kenali Gejala dan Tanda Stroke untuk SeGeRa Ke RS!
03 November 2024
Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak. Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Read morePusing Berputar atau Vertigo : Kenali Gejala, Penyebab dan Pengobatan
02 November 2024
Vertigo adalah sensasi pusing atau perasaan seolah-olah lingkungan di sekitar bergerak atau berputar. Ini adalah gejala umum yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk masalah di telinga bagian dalam, sistem saraf, atau masalah vestibular.
Read moreRahang Tidak Sejajar atau Rahang Tidak Rapat? Pahami apa itu Maloklusi!
27 October 2024
Maloklusi adalah ketidakteraturan posisi gigi dan hubungan antara rahang atas dan bawah. Istilah ini berasal dari bahasa Latin "mal" yang berarti buruk, dan "oclusio" yang berarti penggigit. Maloklusi dapat memengaruhi fungsi pengunyahan, bicara, dan estetika wajah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetik, kebiasaan buruk pada masa kanak-kanak, dan cedera.
Read more