Perkembangan Mental Anak Pandemi, Apa Yang Harus Diperhatikan?

Perkembangan Mental Anak Pandemi, Apa Yang Harus Diperhatikan?

02 June 2022

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) telah menciptakan tantangan yang tak pernah terbayangkan bagi anak-anak, remaja, dan keluarga mereka di seluruh dunia. Keseharian anak-anak dan remaja pun secara signifikan terganggu dengan adanya pandemi COVID-19, yang akhirnya dapat memicu stres. 

Saat ini, sudah dua tahun lebih, Indonesia melawan wabah virus Corona. Pembatasan berkerumun maupun mobilitas diterapkan demi mengurangi angka kejadian terjangkitnya COVID-19. Bahkan sudah dua tahun pula anak-anak usia sekolah, bersekolah dari rumah. Situasi seperti ini, berdampak pula bagi kesehatan mental anak.

Apa penyebab anak mengalami gangguan kesehatan mental?

Berikut sejumlah penyebab anak mengalami gangguan mental di saat pandemi COVID-19, antara lain:

  1. Ketidaktahuan akan berakhirnya pandemi
  2. Perasaan cemas karena melihat orang lain cemas
  3. Belum bisa mengkomunikasikan emosi

Tanda-tanda perubahan perilaku awal perubahan mental pada anak yang dapat diperhatikan : 

Berikut ini tanda anak stres menghadapi pandemi yang perlu diwaspadai orangtua:

  • Anak menjadi lebih mudah rewel dan tantrum.
  • Mengalami gangguan tidur sehingga lebih mudah terbangun pada malam hari.
  • Mengalami penurunan nafsu makan.
  • Menarik diri dari orang lain.
  • Mengalami perubahan perilaku dengan lebih sering memukul.
  • Perubahan suasana hati.
  • Kehilangan minat terhadap suatu hal yang disukai.
  • Mengalami gangguan pada kemampuan berpikir dan mengingat atau menjadi lebih mudah lupa.

Cara sederhana menjaga kesehatan mental anak di masa pandemi : 

Keluarga, khususnya orang tua memiliki peranan penting untuk menjaga anak agar tetap memiliki kesehatan yang baik karena anak memiliki banyak waktu dengan orang tua apalagi setelah adanya pandemi. Ada banyak hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak agar tetap sehat secara mental di pandemi, yaitu:

  • Membantu anak agar memiliki mood yang bagus. Misalnya, ajak anak untuk bermain agar anak merasa diperhatikan dan mendapat kasih sayang, berolahraga, berkebun, melakukan hobi, bersih-bersih rumah, dan berjemur di pagi hari. 
  • Mengurangi menonton atau membaca berita tentang COVID-19 dari media agar anak tidak mudah cemas
  • Membantu anak untuk menyelesaikan tugas sekolah dengan menyediakan fasilitas, 
  • Membantu mengatur waktu anak, dan membantu mereka dalam memahami pelajaran. 
  • Menjaga hubungan baik dengan keluarga jauh dan teman-teman dari anak dengan video call agar bisa mengurangi kecemasan dan mengobati rasa rindu anak.
  • Mengelola kecemasan, bisa dengan meditasi atau menggunakan cara lain. Ketika orang tua terlihat cemas di depan anak, ini akan memengaruhi kecemasan mereka. 
  • Menjaga emosi. Hal ini bertujuan untuk mencegah kekerasan di dalam rumah, baik kekerasan verbal ataupun fisik. 

 

Sumber :

  1. Healthy Children. Diakses pada 2022. Mental Health During COVID-19: Signs Your Child May Need Support.
  2. Kluger, J. (2020, July 23). The Coronavirus Seems to Spare Most Kids From Illness, but Its Effect on Their Mental Health Is Deeppening Retrieved November 19, 2020, from Time.com: https://time.com/5870478/children-mental-helath-coronavirus/
  3. Wardhani, I., K. (2020, June 19). Menjaga Kesehatan Mental Anak Selama Stay At Home Retrieved November 18, 2020, from Puspensos.kemsos.go.id: https://puspensos.kemsos.go.id/menjaga-kesehatan-mental-anak-selama-stay-at-home
  4. Agarwal Varsha, L Ganesh , Sunitha B.K. 2020. i mpact Of Covid-19 On The Mental Health Among Children In China With  Specific Reference To Emotional And Behavioral Disorder.. International Journal of Human Rights in Healthcare, Vol. ahead-of-print no. ahead-of-print. https://doi.org/10.1108/IJHRH-05-2020-0035

 




Kesulitan Tidur atau Sering Terbangun di Malam Hari : Apakah Insomnia?

01 December 2024

Insomnia adalah gangguan tidur yang paling umum dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Penderita insomnia mengalami kesulitan untuk tidur, terjaga di malam hari, atau merasa tidak segar setelah tidur. Kondisi ini dapat bersifat sementara (akut) atau berlangsung dalam jangka panjang (kronis). Insomnia tidak hanya memengaruhi tubuh secara fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental dan emosional seseorang.

Read more

HIV/AIDS : Penyakit yang belum bisa disembuhkan

30 November 2024

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kondisi yang berkembang akibat infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, yang berperan dalam melawan infeksi. Ketika HIV merusak jumlah sel imun secara signifikan, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV, yang dapat berkembang dalam beberapa tahun jika tidak diobati.

Read more

Nyeri Pinggang Menjalar ke Perut Depan : Apakah Batu Ginjal?

24 November 2024

Batu ginjal adalah salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan mempengaruhi fungsi ginjal. Batu ginjal terbentuk ketika zat-zat tertentu dalam urin mengkristal dan membentuk endapan keras. Batu ini dapat memiliki berbagai ukuran, mulai dari yang kecil seperti pasir hingga yang besar seperti bola golf.

Read more