Olahraga Tepat Untuk Penderita PPOK
17 November 2022
Hayo, ngaku, disini siapa yang merokok? Terlebih lagi malas untuk olahraga?
Sahabat Permata, tahukah kamu, salah satu dampak akibat merokok dapat menyebabkan penderita nya mengalami penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) ?
Apa sih PPOK itu?
Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) adalah penyakit paru kronis ditandai dengan hambatan aliran udara disaluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel. Hambatan aliran udara ini bersifat progresif dan berhubungan dengan respons inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya.
PPOK atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD) lebih sering menyerang orang usia paruh baya yang merokok. Seiring waktu, penyakit ini akan memburuk dan berisiko menyebabkan penderitanya terkena penyakit jantung dan kanker paru-paru.
Bagaimana gejalanya?
- Napas tersengal-sengal, terutama saat melakukan aktivitas fisik
- Batuk tidak kunjung sembuh yang dapat disertai dahak
- Berat badan menurun
- Mengi (bengek)
- Nyeri dada
- Lemas
- Pembengkakan di tungkai
Kebanyakan orang yang mengidap penyakit ini enggan untuk berolahraga, karena menghindari gejala sesak napas yang sering terjadi. Padahal, olahraga adalah hal yang sebaiknya rutin dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh. Nyatanya, ada beberapa jenis olahraga yang aman untuk dilakukan pengidap penyakit paru. Apa saja?
- Latihan pernapasan
- Peregangan
- Jalan santai
- Tai chi
Apa yang harus diperhatikan sebelum berolahraga untuk penderita PPOK?
- Stabilkan masalah pernapasan dengan perawatan medis yang tepat.
- evaluasi medis menyeluruh sebelum dan sesudah program latihan
- bernapas dengan perlahan. Tarik napas melalui hidung untuk menghangatkan dan melembapkan udara. Buang napas dua kali lebih panjang melalui mulut yang dikerucutkan
- Jangan langsung mandi setelah berolahraga.
Ingat, olahraga perlu dientikan jika mengalami masalah seperti menjadi mual atau pusing, merasa lemas, jantung terasa berdebar-debar, napas menjadi pendek, atau perasaan nyeri. Melakukan konsultasi ke dokter sangat dibutuhkan untuk melaporkan dan mengetahui setiap perkembangannya.
Sumber :
National Health Service UK (2019). Health A to Z. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD).
Physical Activity and COPD. (2020). Retrieved 5 November 2022, from https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/copd/living-with-copd/physical-activity
Tarigan, Amira Permatasari. 2007. Olahraga pada Penderita Penyakit Paru Obstrukti Kronik. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40. Universitas Sumatera Utara
Paran Injection Ligation for Ambeien (PILA) : Pengertian, Prosedur, dan Keuntungan
06 October 2024
Paran Injection Ligation adalah salah satu prosedur medis yang digunakan untuk mengobati hemoroid (wasir). Prosedur ini menggabungkan teknik injeksi dan ligasi untuk mengurangi ukuran hemoroid dan menghilangkan gejala yang terkait, seperti perdarahan dan nyeri.
Read moreAttention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD): Pengertian, Gejala, dan Penanganan
05 October 2024
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk fokus, mengendalikan perilaku, dan mengatur aktivitas. ADHD biasanya terdiagnosis pada anak-anak, tetapi dapat berlanjut hingga dewasa. Gangguan ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk hubungan sosial, akademis, dan pekerjaan.
Read moreNutrisi Untuk Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah – Diet Mediteranian dan Diet D.A.S.H
29 September 2024
Penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) masih menjadi ancaman dunia dan merupakan penyakit yang berperan utama sebagai penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
Read more