Menopause, Apakah itu?

Menopause, Apakah itu?

16 October 2019

Fase menopause akan dialami setiap wanita akibat perubahan hormonal dalam tubuh. Banyak wanita merasa bahwa menopause ini hanya terjadi terkait dengan usia tua. Berdasarkan defenisinya, Menopause atau mati haid didefenisikan sebagai menstruasi yang tidak terjadi selama 12 bulan berturut – turut. Umumnya menopause terjadi pada usia 51,3 tahun. Menopause disebabkan oleh perubahan hormon seks dalam tubuh yang umumnya terjadi saat berusia tua. Menopause terjadi ketika ovarium (indung telur) berhenti untuk memproduksi hormon esterogen dan tidak menghasilkan sel telur setiap bulan. Biasanya, menopause dimulai dengan siklus menstruasi yang semakin jarang setiap bulannya hingga bertahun – tahun sebelum akhirnya tidak mengalami siklus menstruasi sama sekali.

Namun walaupun begitu, keluhan tidak mengalami menstruasi dalam 12 bulan berturut – turut sudah termasuk dalam kategori menopause loh. Karena ternyata menopause ini dapat terjadi lebih cepat dari umumnya atau sebaliknya. Menopause yang terjadi lebih cepat atau lebih lambat ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal. Nah, hal ini akan dibahas lebih lanjut ya.

Klasifikasi

Menopause sendiri dapat terjadi lebih cepat dan lebih lambat dari usia umumnya. Dimana  masalah ini dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Menopause prematur

Dimana terjadi menopause sebelum usia 40 tahun. Hal ini berhubungan dengan gangguan gizi berat yang dialami pasien, atau kondisi herediter tertentu yang mengakibatkan terjadinya gangguan ovulasi atau fungsi reproduksi yang bermasalah, penyakit menahun seperti diabetes mellitus atau penyakit gula, dan penyakit tertentu yang berhubungan atau secara langsung merusak kedua ovarium.

2. Menopause terlambat

Dimana terjadi di atas usia 52 tahun. Hal ini terkait dengan adanya suatu kondisi yang menyebabkan jumlah hormon terkait dihasilkan berlebih dari kondisi normal. Kondisi yang berhubungan diantaranya konstitusional, fibromioma uteri, dan tumor ovarium yang menghasilkan esterogen.

Gejala Klinis

Wanita yang mengalami menopause biasanya akan mengalami beberapa gejala umum terkait perubahan hormonal yang dialami antara lain :

  1. Gejala Vasomotor

Pada saat masa transisi menopause, gejala vasomotor ini berupa rasa panas pada bagian atas tubuh terutama pada wajah, leher dan dada. Rasa panas yang umum disebut “hot flushing” yang umum dirasakan pada malam hari.

  1. Kesulitan tidur

Sulit tidur juga menjadi keluhan wanita yang sedang mengalami menopause. Kesulitan tidur ini mengakibatkan lelah dan lebih sensitif sepanjang hari.

  1. Perubahan mood

Beberapa wanita akan mengalami perubahan mood yang cepat setiap hari. Beberapa keluhan seperti gelisah dan merasakan cemas juga dapat dialami pasien.

  1. Nyeri sendi

Nyeri sendi akan lebih sering dirasakan oleh pasien dengan menopause. Keluhan ini umumnya tidak spesifik, namun mayoritas dikeluhkan oleh pasien.

  1. Penurunan elastisitas kulit

Pada fase menopause, terjadi penurunan produksi kolagen dan penipisan kulit sehingga terjadi penurunan elastisitas dan keriput pada kulit dan kulit yang menjadi kering. Penurunan esterogen pada menopause juga menyebabkan terjadinya penurunan elastisitas ini.

  1. Atrofi (pengecilan) genitourinaria

Kadar hormone esterogen yang menurun pada masa menopause, menyebabkan penipisan mukosa dan inflamasi pada uretra dan kandung kemih. Hal ini menyebabkan keluhan seperti gatal pada daerah kemaluan, nyeri ketika buang air kecil, hingga mengganggu frekuensi buang air kecil.

  1. Fungsi seksual

Penurunan kadar esterogen juga menurunkan lubrikasi vagina. Hal ini menyebabkan hubungan seksual yang kurang nyaman.

  1. Osteoporosis

Wanita dengan menopause beresiko untuk mengalami osteoporosis sebagai akibat rendahnya kadar esterogen dalam tubuh yang mempengaruhi kepadatan tulang.

Kapan harus ke dokter?

Kapan seorang wanita membutuhkan bantuan dokter? Ya, ketika gejala – gejala yang dialami sudah sangat mengangggu aktivitas sehari – hari atau ketika seorang wanita mengalami menopause sebelum usia 40 tahun.

Tatalaksana  

1. Terapi non medikamentosa

Terapi yang dapat diberikan adalah modifikasi gaya hidup, olahraga teratur, kontrol berat badan dan berhenti merokok. Hal – hal ini berfungsi untuk memelihara kesehatan dan kebugaran tubuh untuk meringankan gejala – gejaal selama menopause.

 Untuk terapi non medikamentosa lainnya terkait gejala yang dialami selama masa menopause seperti :

    1. Cognitive Behavioural Therapy (CBT) yang membantu penanganan perubahan mood yang dialami oleh pasien.

 

2. Terapi medikamentosa

Terapi terkait obat – obatan pada kasus menopause, tergantung keadaan pasiennya.

    1. Terapi hormonal : terapi ini sangat direkomendasikan untuk perempuan yang mengalami menopause dini dan premature ovarium failure. Terapi hormonal ini juga dapat diberikan pada pasien dengan keluhan – keluhan menopause yang sangat menganggu aktivitas sehari – hari. Terapi hormonal yang umum digunakan adalah terapi hormonal kombinasi dan hanya esterogen. Terapi hormonal kombinasi menggunakan dua hormon yakni esterogen dan progesteron, umum digunakan pada wanita yang masih memiliki rahim. Sedangkan terapi hormonal yang hanya menggunakan esterogen digunakan pada wanita yang sudah mengakami histerektomi (pengangkatan rahim).Terapi hormonal ini memiliki efek samping tertentu, sehingga membutuhkan penilaian awal dan saran dari dokter untuk pemberiannya.

2. Untuk pencegahan osteoporosis, dapat diberikan supplementasi kalsium 1500 mg dan vitamin D 800 IU per hari.


Untuk konsultasi mengenai keluhan seputar menopause, dan keluhan lain terkait kandungan dan kesehatan reproduksi wanita, Sahabat Permata dapat berkonsultasi dengan dokter - dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi di RS Permata. 

RS Permata Depok

 

RS Permata Bekasi 

 

Narasumber : dr. Dalri Nur Fidina, Sp.OG
Editor : dr. Nindia Latwo Septipa

Referensi:

  1. Al-Safl ZA. Santoro N. Menopausal hormone therapy and menopausal symptoms. Steril. 2014 Apr: 10 1 ('1):905- 15.
  2. Hoffman B. Schorge J. Schaffer J. Halvorson L. Bradshaw K. Cunningham F. penyunling. Menopause transition. Dalam: William gynecology. Edisi ke-2. Philadelphia: McGraw-Hill: 2012.
  3. https://www.nhs.uk/conditions/menopause/