Mengenal Lebih Dekat Aedes Aegypti

Mengenal Lebih Dekat Aedes Aegypti

23 March 2019

Aedes aegypti, tentunya Anda tidak asing lagi dengan jenis nyamuk ini. Ya, benar nyamuk inilah penyebab demam dengue! Bagaimana karakteristik nyamuk ini? Simak lebih lanjut lewat artikel di bawah ini..

       1. Seperti apakah ciri nyamuk Aedes aegypti?

Nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri khas pada tubuhnya, yakni berwarna hitam dengan belang putih. Saat sudah banyak menghisap darah, bagian perut nyamuk ini menjadi berwarna merah penuh berisi darah.

       2. Bagaimana cara nyamuk Aedes aegypti berkembang biak?

Nyamuk ini berkembang biak dengan cara bertelur setiap 2-3 hari sekali dan menghasilkan 30-150 telur, bahkan bisa mencapai 400 telur. Perkembangan dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa membutuhkan waktu 7-8 hari. Nyamuk hanya membutuhkan air tergenang sebagai media perkembangbiakannya. Hal itulah yang menyebabkan jumlah nyamuk menjadi lebih banyak saat musim hujan.

        3. Apakah nyamuk Aedes aegypti hanya menghisap darah manusia?

Ternyata nyamuk ini bersifat anthropofilik, artinya mereka lebih memilih untuk menghisap darah manusia. Selain itu, juga bersifat multiple feeding, artinya bisa menghisap darah beberapa kali. Sehingga mempengaruhi peningkatan risiko penularan demam dengue di wilayah perumahan dengan penduduk yang padat.

         4. Kapan nyamuk Aedes aegypti menghisap darah manusia?

Nyamuk ini paling aktif menghisap darah manusia pada pagi dan sore hari, tepatnya dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam.

         5. Nyamuk Aedes aegypti jantan atau betinakah yang menghisap darah manusia?

Nyamuk betina membutuhkan darah manusia sebagai asupan protein untuk proses bertelur. Nyamuk betina akan menghisap darah manusia setiap dua hari sekali untuk pematangan telur nyamuk. Di lain pihak, nyamuk jantan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun tumbuhan. Nyamuk betina ataupun jantan dapat terbang hingga sejauh 100 meter.

         6. Apakah jika telah tergigit nyamuk Aedes aegypti akan langsung menderita demam dengue?

Virus dengue berkembang biak dengan cara membelah diri. Virus ini terdapat pada kelenjar air liur nyamuk yang terinfeksi. Virus berpindah bersama air liur nyamuk ketika nyamuk menggigit manusia. Reaksi selanjutnya yang didapatkan oleh orang yang tergigit nyamuk ini bergantung pada kekebalan tubuhnya. Jika kekebalan tubuh baik, maka virus tersebut tidak memunculkan gejala apapun pada tubuh. Sementara itu, jika kekebalan tubuh menurun, maka gejala demam dengue pun dapat timbul.

Dengan mengenali nyamuknya, kita dapat cegah penularan demam dengue mulai dari sekarang!

Untuk dapat mengetahui selengkapnya mengenai gejala, terapi, serta pencegahan demam dengue. Anda dapat membaca artikel https://rspermata.co.id/articles/read/demam-dengue-bukan-sekedar-demam-biasa

 

Referensi:

  1. Narasumber dr Buyung, SpPD
  2. Editor dr Erina Nindya Lestari
  3. http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789/1366/1/BK2009-Sep20.pdf
  4. http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-dbd.pdf
  5. https://www.cdc.gov/dengue/resources/30jan2012/aegyptifactsheet.pdf
  6. https://www.cdc.gov/dengue/entomologyecology/index.html

Pembuluh Otak Pecah atau Pembuluh Otak Tersumbat: Kenali Gejala dan Tanda Stroke untuk SeGeRa Ke RS!

03 November 2024

Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak. Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Read more

Pusing Berputar atau Vertigo : Kenali Gejala, Penyebab dan Pengobatan

02 November 2024

Vertigo adalah sensasi pusing atau perasaan seolah-olah lingkungan di sekitar bergerak atau berputar. Ini adalah gejala umum yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk masalah di telinga bagian dalam, sistem saraf, atau masalah vestibular.

Read more

Rahang Tidak Sejajar atau Rahang Tidak Rapat? Pahami apa itu Maloklusi!

27 October 2024

Maloklusi adalah ketidakteraturan posisi gigi dan hubungan antara rahang atas dan bawah. Istilah ini berasal dari bahasa Latin "mal" yang berarti buruk, dan "oclusio" yang berarti penggigit. Maloklusi dapat memengaruhi fungsi pengunyahan, bicara, dan estetika wajah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetik, kebiasaan buruk pada masa kanak-kanak, dan cedera.

Read more