Dampak Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Keseluruhan Kesehatan

Dampak Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Keseluruhan Kesehatan

01 April 2021

Halo Sahabat Permata! Sahabat pernah sakit gigi? Mengalami gusi bengkak? Atau sesederhana kurang menjaga kebersihan gigi? Tahukah Sahabat bahwa kesehatan gigi dan mulut memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan? Yuk kita simak selengkapnya!

Jika kita melihat kembali ke belakang, ternyata pentingnya kesehatan gigi telah diabadikan oleh Hesy-Re, seorang juru tulis yang hidup 4600 tahun yang lalu, dengan testimoni yang berbunyi “yang terbaik di antara mereka adalah yang merawat gigi”. Bahkan, resep pasta gigi sudah ditemukan sejak 2000 tahun yang lalu, lho! Dan ternyata, saat ini, berbagai penelitian telah berfokus untuk mengetahui lebih dalam tentang hubungan kesehatan gigi dan mulut dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Faktanya, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa gangguan pada gigi dan mulut berhubungan dengan penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, penyakit paru, komplikasi pada ibu hamil dan melahirkan, hingga berbagai penyakit yang jarang terjadi seperti Von Willebrand (gangguan pembekuan darah dimana darah sukar membeku).

 

Mengenal Penyakit Gigi & Mulut dan Penyebabnya

Penyakit gigi dan mulut umumnya berupa peradangan pada gusi (gingivitis, periodontitis) atau karies gigi (gigi bolong), yang berkaitan erat dengan kebersihan gigi dan pola makan. Di mulut kita, terdapat bakteri baik dan jahat. Bakteri jahat yang berinteraksi dengan makan-makanan mengandung gula akan menghasilkan asam dapat yang merusak gigi yang bersifat sementara. Pembersihan gigi dengan pasta gigi berflourida bermanfaat untuk memperbaiki kerusakan gigi tersebut. Jika gigi tidak rutin dibersihkan, terutama setelah makan makanan manis, bakteri lebih banyak berinteraksi dengan sisa-sisa makanan pada gigi, menyebabkan pembentukan plak dan karies gigi (gigi bolong).

Selanjutnya, plak yang terkalsifikasi akan menjadi karang gigi (calculus), yang menyebabkan peradangan hingga gusi (gingivitis) atau jaringan lain yang berada di sekitar gigi (periodontitis).

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan penyakit gigi dan mulut antara lain merokok, diabetes, kurangnya kebersihan gigi, stress, perubahan hormonal (contoh: kehamilan, penggunaan kontrasepsi hormonal seperti pil).

 

Kesehatan gigi dan mulut dengan Diabetes Mellitus

Infeksi gigi dan mulut dapat menjadi tanda awal diabetes mellitus - faktanya, kasus infeksi gigi dan mulut dua hingga tiga kali lipat lebih banyak pada orang dengan diabetes dibanding orang tanpa diabetes. Diabetes merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kelebihan gula darah. Semakin tinggi kadar gula seseorang, maka pembentukan plak dan kerusakan gigi akan semakin banyak, sehingga lebih mudah mengalami gigi bolong dan infeksi gusi dan jaringan lainnya. Ditambah lagi, jika seseorang dengan diabetes sudah mengalami komplikasi berupa infeksi gigi, pengendalian diabetes menjadi lebih sulit, dan lebih rentan terhadap komplikasi lainnya seperti penyakit jantung pembuluh darah, ginjal, dan mata (retinopati).

 

Kesehatan gigi dan mulut dengan Penyakit Jantung-Pembuluh Darah

Penyakit periodontitis, atau infeksi pada jaringan pendukung gigi, merupakan kondisi peradangan jangka panjang pada gusi dan tulang yang melingkupi gigi akibat infeksi bakteri. Infeksi ini ternyata tidak hanya terbatas pada gusi saja. Bakteri yang menyebabkan infeksi tersebut dapat masuk ke pembuluh darah, menyebar melalui darah, dan menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Hal ini akan meningkatkan risiko  pembentukan plak (sumbatan) pada pembuluh darah, yang meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung atau penyakit pembuluh darah hingga stroke. 

 

Kesehatan gigi dan mulut dengan kualitas hidup

Nyeri yang diakibatkan oleh sakit gigi - misalnya karies gigi atau gigi bolong, dan infeksi pada gigi atau gusi - dapat mengganggu fungsi mengunyah hingga kualitas tidur, yang dalam jangka panjang akan menghambat pertumbuhan tubuh terutama pada anak. Selain itu, kurangnya kebersihan pada gigi dan mulut dapat membuat gigi rusak, yang tampak saat anak tersenyum dan seringkali mempengaruhi kondisi psikososialnya (anak diejek karena giginya). Pada orang dewasa, nyeri gigi dapat mengganggu fungsi mengunyah, berbicara, hingga dapat menghambat aktivitas lainnya karena nyeri yang berat.

 

Kesehatan Gigi dan mulut dengan Kehamilan

Kehamilan membuat wanita lebih rentan terhadap penyakit gusi dan gigi bolong. Gingivitis, atau radang pada gusi, ditandai dengan kemerahan, bengkak, dan nyeri pada gusi, yang jika tidak diatasi, dapat mengganggu gigi. Ternyata, radang atau infeksi pada gusi ini berhubungan dengan kualitas kehamilan, yaitu meningkatkan risiko bayi lahir prematur atau berat lahir rendah.

 

Jadi, bagaimana Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut?

  1. Menyikat gigi 2x/hari menggunakan pasta gigi berflorida dan menggunakan floss gigi setiap hari
  2. Kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan, atau lebih rutin jika ada keluhan atau faktor risiko lainnya
  3. Tidak merokok
  4. Membatasi konsumsi alkohol
  5. Mengontrol gula darah (Kurangi makan-makanan yang terlalu manis, jika menderita diabetes mellitus lakukan kontrol rutin berkala dan berobat dengan teratur)
  6. Banyak minum air untuk mengurangi mulut kering

 

Sumber:


Jadwal Dokter Gigi RS Permata Depok

Jadwal Dokter Gigi RS Permata Bekasi

 

Editor:

drg. Munarsetiyo Adi

dr. Nayla Karima


Pembuluh Otak Pecah atau Pembuluh Otak Tersumbat: Kenali Gejala dan Tanda Stroke untuk SeGeRa Ke RS!

03 November 2024

Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak. Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Read more

Pusing Berputar atau Vertigo : Kenali Gejala, Penyebab dan Pengobatan

02 November 2024

Vertigo adalah sensasi pusing atau perasaan seolah-olah lingkungan di sekitar bergerak atau berputar. Ini adalah gejala umum yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk masalah di telinga bagian dalam, sistem saraf, atau masalah vestibular.

Read more

Rahang Tidak Sejajar atau Rahang Tidak Rapat? Pahami apa itu Maloklusi!

27 October 2024

Maloklusi adalah ketidakteraturan posisi gigi dan hubungan antara rahang atas dan bawah. Istilah ini berasal dari bahasa Latin "mal" yang berarti buruk, dan "oclusio" yang berarti penggigit. Maloklusi dapat memengaruhi fungsi pengunyahan, bicara, dan estetika wajah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetik, kebiasaan buruk pada masa kanak-kanak, dan cedera.

Read more