Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

04 February 2021

Kanker serviks merupakan keganasan yang terjadi pada serviks (mulut rahim) wanita. Setiap jam, terdapat 1 wanita di dunia yang meninggal karena kanker mulut rahim. Padahal, 99% kasus kanker serviks berhubungan dengan infeksi human papilloma virus (HPV), yang sebenarnya dapat dicegah. Bagaimana ya caranya? Yuk, simak pembahasannya!

Perjalanan Kanker Serviks

Human papillomavirus (HPV) merupakan virus penyebab infeksi terbanyak pada saluran reproduksi. HPV memiliki banyak tipe dan umumnya bersifat jinak, namun beberapa tipe dapat menyebabkan kanker serviks, yaitu HPV tipe 16 dan 18. Umumnya, ketika terjadi infeksi HPV, infeksi akan menghilang dengan sendirinya, dan pun telah terjadi kerusakan sel prakanker, kerusakan sel tersebut dapat menghilang dengan sendirinya pula. Meskipun begitu, terdapat kemungkinan kerusakan sel tersebut tidak menghilang, dan sebaliknya, akan berkembang menjadi kanker serviks yang invasif.

Perjalanan terbentuknya kanker serviks pada wanita normal membutuhkan setidaknya 15-20 tahun, sementara pada wanita dengan sistem kekebalan tubuh rendah (contoh: wanita dengan HIV), waktu tersebut menjadi lebih singkat yaitu antara 5-10 tahun. Faktor lain yang dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya kanker serviks selain sistem kekebalan tubuh yaitu infeksi penyakit menular seksual lain seperti herpes simplex, chlamydia, dan gonore, banyaknya bayi yang dilahirkan, melahirkan di usia muda, serta merokok.

Sumber: Kemenkes

Secara grafik, intervensi perkembangan kanker serviks dapat digambarkan melalui grafik berikut.

Sumber: WHO

Kalau dihitung-hitung, sebenarnya, cukup panjang ya waktu kanker tersebut berkembang? Menariknya, kanker serviks sudah dapat dideteksi sejak dini melalui berbagai pemeriksaan (HPV DNA, Test IVA, PAP Smear - baca juga: Screening Kanker Serviks Terkini, HPV DNA!, Cegah Kanker Serviks dengan Rutin Paspsmear), dan pencegahan dapat dilakukan di seluruh periode perkembangan kanker tersebut. Artinya, setelah terdeteksi, pengobatan sedini mungkin sudah dapat dilakukan untuk mencegah agar kanker tidak berkembang menjadi kanker yang parah. Artinya pula, semakin dini kita mencegah kanker (sebelum ada kerusakan jaringan lebih parah) semakin besar juga kemungkinan kanker serviks dapat disembuhkan!

Nah, pencegahan tersebut tidak hanya dapat dilakukan setelah kanker terdeteksi saja, tetapi sudah bisa dilakukan sejak sebelum terjadi infeksi, atau bahkan sebelum seseorang melakukan hubungan seksual.

 

Pencegahan Kanker Serviks

Secara umum, pencegahan kanker serviks dibagi menjadi pencegahan primer, sekunder, tersier.

  • Pencegahan primer

Pencegahan primer adalah pencegahan yang dilakukan sebelum terjadi penyakit dengan menggunakan vaksin. Vaksin adalah zat yang dimasukkan ke dalam tubuh, yang berfungsi untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh secara spesifik terhadap suatu penyakit. Artinya, vaksin kanker serviks ini spesifik melindungi tubuh terhadap virus HPV - agar apabila kita terpapar, tubuh kita sudah dapat mengenali virus tersebut dan melawannya dengan kuat. Vaksin HPV akan bekerja paling baik jika diberikan sebelum terjadi paparan terhadap HPV atau paparan terhadap kontak seksual yang berisiko, yaitu pada usia 9-14 tahun. Karena vaksin bukan sebuah obat, vaksin hanya dapat mencegah, tapi tidak dapat menyembuhkan infeksi HPV, atau kanker serviks. 

  • Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan setelah terjadi penyakit, agar penyakit tidak berkembang menjadi lebih parah. Dalam hal ini, infeksi sudah terjadi - mungkin lesi pra-kanker sudah muncul, karenanya perlu dicegah agar tidak berkembang, yaitu melalui skrining dan tata laksana awal.

Skrining dapat dilakukan dengan 3 metode yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu HPV DNA, tes IVA, dan Pap smear. Pemeriksaan tersebut akan mendeteksi dini penyakit yang disebabkan oleh HPV, sehingga dapat ditentukan intervensi yang dibutuhkan. Karena pencegahan ini terjadi setelah infeksi, artinya setelah kontak seksual dan pemeriksaan bersifat sedikit invasif, maka pemeriksaan ini dianjurkan dilakukan pada wanita yang sudah menikah atau 30 tahun ke atas.

  • Pencegahan tersier

Pencegahan tersier adalah pencegahan perburukan kondisi, apabila seseorang sudah mengalami penyakit beserta komplikasinya, yaitu dengan menangani kanker pada usia berapapun dengan: bedah, radioterapi, kemoterapi, dan tata laksana paliatif (manajemen gejala, kebutuhan sosial, dan spiritual)

Pencegahan lain yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko kanker serviks yaitu:

  1. Gaya hidup sehat, tidak merokok
  2. Tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah
  3. Tidak berganti pasangan

Nah, jadi, beneran nih, bisa cegah kanker sejak dini? Bisa banget! Kalau telat sedikit, masih bisa dicegah? Bisa, bisa. Asal deteksi dini, ya, jangan sampai terlambat. Akhir kata, stay safe!

 

Jadwal Dokter Kandungan RS Permata Depok

Jadwal Dokter Kandungan RS Permata Bekasi



Sumber:

  1. WHO. Cervical cancer [internet]. Geneva, Switzerland: WHO; [updated unknown; cited 2021 Feb 2]. Available from: https://www.who.int/health-topics/cervical-cancer#tab=tab_1 
  2. WHO. Human papillomavirus (HPV) and cervical cancer [internet]. Geneva, Switzerland: WHO; [updated 2020 Nov 11; cited 2021 Feb 2]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/human-papillomavirus-(hpv)-and-cervical-cancer 
  3. CDC. What can  I do to reduce my risk of cervical cancer? [internet]. Georgia, United States: Centers for Disease Control and Prevention, [updated 2019 August; cited 2021 Feb 2]. Available from: https://www.cdc.gov/cancer/cervical/basic_info/prevention.htm 

 

Editor:

dr. Winda Nizarwan, SpOG

Nayla Karima


Kesulitan Tidur atau Sering Terbangun di Malam Hari : Apakah Insomnia?

01 December 2024

Insomnia adalah gangguan tidur yang paling umum dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Penderita insomnia mengalami kesulitan untuk tidur, terjaga di malam hari, atau merasa tidak segar setelah tidur. Kondisi ini dapat bersifat sementara (akut) atau berlangsung dalam jangka panjang (kronis). Insomnia tidak hanya memengaruhi tubuh secara fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental dan emosional seseorang.

Read more

HIV/AIDS : Penyakit yang belum bisa disembuhkan

30 November 2024

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kondisi yang berkembang akibat infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, yang berperan dalam melawan infeksi. Ketika HIV merusak jumlah sel imun secara signifikan, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV, yang dapat berkembang dalam beberapa tahun jika tidak diobati.

Read more

Nyeri Pinggang Menjalar ke Perut Depan : Apakah Batu Ginjal?

24 November 2024

Batu ginjal adalah salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan mempengaruhi fungsi ginjal. Batu ginjal terbentuk ketika zat-zat tertentu dalam urin mengkristal dan membentuk endapan keras. Batu ini dapat memiliki berbagai ukuran, mulai dari yang kecil seperti pasir hingga yang besar seperti bola golf.

Read more