Cegah Kanker Serviks dengan Rutin Paspsmear
16 September 2020
Kanker serviks merupakan tipe kanker yang terjadi di sel serviks – bagian terbawah rahim yang menghubungkannya dengan vagina. Virus Human papillomavirus (HPV), merupakan infeksi menular seksual, yang berperan dalam menyebabkan kanker serviks.
Ketika terpapar HPV, sistem imun tubuh biasanya mencegah virus merusak sel. Namun, pada beberapa orang, virus dapat bertahan bertahun-tahun dan menyebabkan beberapa sel serviks menjadi sel kanker. Kita dapat menurunkan risiko kanker serviks dengan melakukan tes skrining dan melakukan vaksin yang dapat melindungi diri dari infeksi HPV
Hampir semua kanker serviks disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV), yang dapat ditularkan melalui hubungan seks. HPV memiliki banyak tipe. Beberapa tipe HPV dapat menyebabkan perubahan pada sel serviks dan menyebabkan kanker serviks di kemudian hari, beberapa lainnya menyebabkan kutil kelamin. Terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks yaitu:
- Banyak pasangan seksual
- Memulai aktivitas seksual terlalu muda
- Infeksi menular seksual
- Imun system melemah
- Merokok
Stadium awal kanker serviks pada umumnya tidak bergejala. Tanda dan gejala pada kanker serviks stadium lanjut yaitu:
- Perdarahan vagina setelah berhubungan intim, di antara siklus haid, setelah menopause, dan setelah membersihkan vagina
- Menstruasi lebih lama dengan darah lebih banyak
- Duh tubuh vagina (cairan yang keluar dari vagina) dapat berair, berdarah banyak dan berbau busuk
- Nyeri panggul selama berhubungan intim
- Penurunan nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Kelelahan
- Pembengkakkan kaki
https://www.paho.org/clap/images/stories/2018/cancer_cervical/Vacunate---cervical-cancer.png
Hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko kanker serviks yaitu:
- Vaksin HPV
- Melakukan hubungan seksual dengan aman
- Menerapkan pola hidup sehat
- Tidak merokok
Untuk mendeteksi dini kanker serviks harus dilakukan tes skrining rutin. Skrining rutin dapat mencegah kanker serviks dan menyelamatkan nyawa. Deteksi dini dapat meningkatkan keberhasilan penanganan pre-kanker dan kanker. Waspada terhadap tanda dan gejala kanker serviks juga membantu mencegah keterlambatan diagnosis.
Pap smear, juga disebut tes pap, merupakan prosedur untuk skrining kanker serviks pada wanita. Pemeriksaan Pap smear akan mengambil sel dari serviks – bagian terbawah rahim. Mendeteksi kanker serviks sejak dini dengan pap smear meningkatkan keberhasilan pengobatan. Pap smear juga dapat mendeteksi perubahan di sel serviks yang diperkirakan akan menjadi kanker di kemudian hari. Mendeteksi kelainan sel sejak dini dengan pap smear merupakan tahap pertama dalam menghentikan kemungkinan terjadinya kanker serviks.
Pada umumnya, dokter merekomendasikan memulai tes pap smear sejak wanita aktif secara seksual. Pemeriksaan tes pap smear dilakukan 3 tahun sekali hingga usia 65 tahun. Namun, tes disarankan lebih sering jika memiliki beberapa faktor risiko seperti:
- Diagnosis kanker serviks atau tes pap smear menunjukkan sel prekanker
- Infeksi HIV
- System imun lemah karena mendapatkan transplantasi organ, kemoterapi, atau penggunaan kortikosteroid jangka panjang
- Riwayat merokok
Untuk memastikan bahwa tes pap smear dilakukan secara efektif, lakukan langkah berikut sebelum melakukan tes:
- Menghindari hubungan seksual, mencuci vagina, menggunakan obat-obatan vagina atau zat yang dapat mematikan sperma, krim atau jeli 2 hari sebelum pap smear, karena hal ini dapat membasuh atau mengaburkan sel abnormal
- Tidak menjadwalkan pemeriksaan pap smear selama siklus menstruasi.
Pap smear dilakukan hanya dengan beberapa menit di ruangan dokter. Anda mungkin akan dimintai izin untuk melepaskan celana atau rok. Anda berbaring di kursi pemeriksaan, lutut ditekuk, dan tumit diletakan relaks di area pijakan.
https://mcwhc.com/wp-content/uploads/2020/06/pap-smear.jpg
Dokter akan memasukan alat yang disebut spekulum ke vagina. Spekulum akan membuka dan menahan dinding vagina sehingga dokter dapat dengan mudah melihat serviks. Dokter akan mengambil sampel di sel serviks menggunakan sikat halus dan lembut yang disebut sitobrush dan spatula. Hal ini tidak menimbulkan rasa sakit
Setelah melakukan pemeriksaan pap smear, Anda dapat menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Dokter akan mengirimkan sampel sel serviks yang telah diambil ke laboratorium. Di laboratorium, sampel diperiksa di bawah mikroskop untuk memperlihatkan karakteristik sel apakah normal, prekanker, atau kanker.
Jika pemeriksaan menunjukan hasil yang normal atau hasil pemeriksaan negatif, Anda tidak membutuhkan pemeriksaan atau penanganan lebih lanjut sampai pemeriksaan pap smear selanjutnya. Jika sel yang ditemukan abnormal atau hasil pemeriksaan positif, tidak berarti Anda memiliki kanker serviks. Hasil postif bergantung kepada tipe sel yang ditemukkan dalam pemeriksaan. Dokter mungkin akan melakukan prosedur lanjut yaitu kolposkopi untuk memeriksa jaringan serviks, vagina, dan vulva. Dokter juga akan mengambil sampel jaringan (biopsy) dari daerah yang abnormal. Sampel jaringan kemudian dikirimkan ke laboratorium untuk dianalisis dan menentukan diagnosis definitif.
Oleh: dr. Ulfah Nur Lathiifah
Referensi:
- Cervical Cancer [Internet]. WebMD. 2020 [cited 10 September 2020]. Available from: https://www.webmd.com/cancer/cervical-cancer/default.htm
- What Are the Risk Factors for Cervical Cancer? | CDC [Internet]. Cdc.gov. 2020 [cited 10 September 2020]. Available from: https://www.cdc.gov/cancer/cervical/basic_info/risk_factors.htm
- Cervical Cancer Symptoms | Signs of Cervical Cancer [Internet]. Cancer.org. 2020 [cited 10 September 2020]. Available from: https://www.cancer.org/cancer/cervical-cancer/detection-diagnosis-staging/signs-symptoms.html
- Pap smear - Mayo Clinic [Internet]. Mayoclinic.org. 2020 [cited 10 September 2020]. Available from: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/pap-smear/about/pac-20394841#:~:text=A%20Pap%20smear%2C%20also%20called,greater%20chance%20at%20a%20cure.
Kesulitan Tidur atau Sering Terbangun di Malam Hari : Apakah Insomnia?
01 December 2024
Insomnia adalah gangguan tidur yang paling umum dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Penderita insomnia mengalami kesulitan untuk tidur, terjaga di malam hari, atau merasa tidak segar setelah tidur. Kondisi ini dapat bersifat sementara (akut) atau berlangsung dalam jangka panjang (kronis). Insomnia tidak hanya memengaruhi tubuh secara fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental dan emosional seseorang.
Read moreHIV/AIDS : Penyakit yang belum bisa disembuhkan
30 November 2024
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kondisi yang berkembang akibat infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, yang berperan dalam melawan infeksi. Ketika HIV merusak jumlah sel imun secara signifikan, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV, yang dapat berkembang dalam beberapa tahun jika tidak diobati.
Read moreNyeri Pinggang Menjalar ke Perut Depan : Apakah Batu Ginjal?
24 November 2024
Batu ginjal adalah salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan mempengaruhi fungsi ginjal. Batu ginjal terbentuk ketika zat-zat tertentu dalam urin mengkristal dan membentuk endapan keras. Batu ini dapat memiliki berbagai ukuran, mulai dari yang kecil seperti pasir hingga yang besar seperti bola golf.
Read more