BAK Tidak Lampias, Apa Penyebabnya?

BAK Tidak Lampias, Apa Penyebabnya?

17 June 2021

Pernahkah Sahabat mengalami buang air kecil (BAK) tidak lampias? BAK tidak lampias merupakan sensasi di mana kandung kemih belum terasa kosong setelah BAK. Terkadang, sensasi ini membuat seseorang ingin terus BAK meski tidak berhasil, atau aliran BAK sangat lemah. Tentunya, sensasi ini tidak nyaman dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Lalu apa penyebab BAK tidak lampias ini? Yuk, simak selengkapnya!

Sebelum membahas penyebabnya, mari kita mengetahui apa yang terjadi pada tubuh saat kita berkemih. Saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter (saluran antara ginjal dan kandung kemih), kandung kemih, dan uretra (saluran yang menghubungkan antara kandung kemih dan lubang keluarnya urin). Ginjal berguna untuk menyaring darah, dimana zat sisa dari darah inilah (yang mengandung sisa-sisa metabolisme dan racun dalam tubuh) yang akan menjadi urin. Urin dibawa dari ginjal ke ureter untuk kemudian ditampung oleh kandung kemih. Jika kandung kemih sudah terisi, kita akan merasakan sensasi ingin berkemih, dan otot di kandung kemih akan mendorong urin melalui uretra untuk kemudian keluar melalui lubang keluarnya urin.

BAK tidak lampias merupakan salah satu dari gejala saluran kemih bawah (lower urinary tract symptoms, LUTS). Gejala saluran kemih bawah lainnya meliputi: 

  • BAK lebih sering
  • BAK sulit (butuh mengejan/mengedan)
  • Mengompol
  • Sering BAK pada malam hari
  • BAK menetes

BAK tidak lampias dapat disebabkan oleh berbagai penyebab yang mengarah pada gangguan saluran kemih, baik itu pada kandung kemih maupun pada uretra. Secara umum, penyebab ini dibagi menjadi dua yaitu sumbatan uretra dan gangguan otot kandung kemih.

  1. Sumbatan uretra
    Jika uretra tersumbat, misalnya karena pembesaran kelenjar prostat atau penyempitan uretra karena luka (keduanya terjadi pada pria), maka aliran urin menjadi terhambat, meski kandung kemih sudah berkontraksi untuk mengeluarkan urin dengan baik.

  2. Gangguan otot kandung kemih
    Dalam hal ini, BAK tidak lampias karena kandung kemih tidak dapat mendorong urin dengan baik. Hal ini dapat terjadi karena kerusakan otot kandung kemih, gangguan saraf yang mengatur gerakan otot kandung kemih (sehingga kandung kemih tidak dapat mendorong urin keluar), atau karena gangguan saraf yang menangkap sinyal bahwa kandung kemih sudah penuh. Artinya, meski kandung kemih sudah penuh, otot-ototnya tidak akan mengeluarkan urin karena tidak tahu bahwa kandung kemih sudah penuh.

Adapun gejala saluran kemih bawah (LUTS) yang telah dijelaskan di atas sering terjadi pada laki-laki di usia tua, yang umumnya disebabkan oleh pembesaran kelenjar prostat. Faktanya, laki-laki dapat mengalami pembesaran kelenjar prostat sejak usia 50 tahun, namun derajat pembesaran kelenjar prostat beragam, sehingga pada beberapa kasus tidak menyebabkan gejala LUTS. Selain penyebab di atas, beberapa penyakit seperti penyakit Parkinson, diabetes mellitus, gagal jantung kongestif, kanker kandung kemih, dan infeksi saluran kemih dapat menyebabkan gejala LUTS.

Evaluasi lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui penyebab pastinya, antara lain dengan:

  • Pemeriksaan urin (urinalisis)
  • USG kandung kemih
  • Pemeriksaan aliran urin

Konsultasi dengan dokter spesialis urologi untuk mengetahui penyebab pasti BAK tidak lampias atau gejala LUTS lainnya, serta agar mendapat penanganan yang tepat.

 

Jadwal dokter urologi RS Permata Depok

Editor:

  1. Aries Alpendri, SpU
  2. Dr. Nayla Karima


Sumber:

  1. Gacci M, Sebastianelli A, Spatafora P, et al. Best practice in the management of storage symptoms in male lower urinary tract symptoms: a review of the evidence base. Ther Adv Urol. 2017;10(2):79-92. Published 2017 Dec 7. doi:10.1177/1756287217742837
  2. Yoshimura N, Chancellor MB. Differential diagnosis and treatment of impaired bladder emptying. Rev Urol. 2004;6 Suppl 1(Suppl 1):S24-S31.
  3. Lepor H. Pathophysiology of lower urinary tract symptoms in the aging male population. Rev Urol. 2005;7 Suppl 7(Suppl 7):S3-S11.