Apakah Epilepsi penyakit kutukan?

Apakah Epilepsi penyakit kutukan?

29 June 2020

Epilepsi atau masyarakat banyak menyebutnya ayan merupakan gangguan yang terjadi pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik yang abnormal. Epilepsi bisa menimbulkan kejang, sensasi dan perilaku yang tidak normal, sampai kehilangan kesadaran. Epilepsi juga merupakan salah satu penyebab terbanyak morbiditas di bidang saraf anak, yang berdampak terhadap tumbuh-kembang anak.

Epilepsi bisa terjadi pada pria ataupun wanita disetiap ras, etnis, latar belakang dan usia tertentu. Namun epilepsy biasanya bermula pada usia anak-anak. Epilepsi merupakan salah satu kelainan dengan prevalensi cukup tinggi di antara kelainan neurologis lainnya. Diperkirakan 70 juta penduduk dunia mengalami epilepsi. Rata-rata insidensi epilepsi adalah 50,4 per 100.000 populasi per tahun, di mana negara berpendapatan tinggi (high income countries) memiliki insidensi yang lebih rendah yaitu 45,0 per 100.000 populasi per tahun sementara di negara yang berpenghasilan rendah (low middle income countries) insidensinya 81,7 per 100.000 populasi per tahun.

Data epidemiologi epilepsi di Indonesia masih terbatas. Estimasi penderita epilepsi di Indonesia adalah 1,5 juta dengan prevalesi 0,5-0,6% dari penduduk Indonesia. Frekuensi terjadinya epilepsi menurut usia di Indonesia juga sangat terbatas. Namun pada umumnya di negara berkembang sebaran penderita epilepsi banyak pada anak dan dewasa muda dibandingkan kelompok umur lainnya.

Jika hanya terjadi satu kali kejang saja belum dapat disebut dengan epilepsy. Sedikitnya harus ada dua kali kejang yang tidak diprovokasi. Epilepsi merupakan serangan kejang paroksismal berulang dua kali atau lebih tanpa penyebab yang jelas dengan interval serangan lebih dari 24 jam, akibat lepas muatan listrik berlebihan di neuron otak.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya epilepsi diantaranya adalah ketidakseimbangan zat kimia yang ada didalam otak, kelainan pada jaringan otak, dan kombinasi dari beberapa faktor penyebab tersebut.

Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki mempunyai risiko lebih tinggi menderita epilepsi, tetapi tidak ditemukan perbedaan ras. Sebagian besar pasien tidak mempunyai riwayat kejang demam sebelumnya dan tidak ada riwayat epilepsi pada keluarga. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang yang sudah dilakukan, maka ditemukan sebagian besar tergolong epilepsi idiopatik 74,3% (tidak diketahui penyebabnya), simtomatik 17,0%, dan kriptogenik 8,7%.

Diagnosis penyakit epilepsi ditegakkan oleh dokter yang memeriksa berdasarkan hasil wawancara medis, pemeriksaan fisik (terutama kondisi saraf pasien) dan beberapa tes untuk kondisi yang menunjukkan adanya ketidaknormalan pada aktivitas listrik di otak.

Epilepsi merupakan diagnosis klinis, insidensnya bervariasi di berbagai negara. Elektroensefalografi (EEG) dikerjakan untuk melihat fokus epileptogenik, sindrom epilepsi tertentu, evaluasi pengobatan, dan menentukan prognosis penyakit. Pencitraan dilakukan untuk mengetahui adanya fokus epilepsi dan kelainan struktur otak lainnya.

Pemeriksaan pencitraan yang dapat dilakukan adalah foto polos kepala, angiografi serebral, computed tomography scan, magnetic resonance imaging dan positron emision tomography (PET). Dari pemeriksaan CT scan kepala yang dilakukan, didapatkan separuh dari kasus menunjukkan kelainan, persentase yang cukup tinggi karena dilakukan pada pasien epilepsi yang juga mengalami defisit neurologis. Pemeriksaan CT scan kepala dapat mendeteksi beberapa kelainan struktur otak seperti fokus kalsifikasi, sedangkan MRI kepala dapat melihat kelainan di otak dengan lebih baik terutama kelainan di parenkim otak. Penelitian lain menyebutkan bahwa pada anak epilepsi ditemukan hasil CT scan kepala abnormal pada sekitar 7%-24% kasus, sedangkan MRI kepala abnormal ditemukan pada hampir 50% epilepsi fokal/parsial.

Lalu apakah benar epilepsi penyakit kutukan? Tentu tidak, epilepsi ialah kelainan pada kerja listrik otak yang membuat seseorang mengalami kejang tiba-tiba. Di masyarakat juga terkenal bahwa air liur orang epilepsi dapat menular, hal ini tidak tepat, tentu setiap kejadian pada tubuh manusia yang mengeluarkan cairan tubuh seperti darah, air liur, muntah, dan cairan lain memang tidak boleh disentuh karena berisiko kotor banyak kuman dan menginfeksi. Boleh disentuh dengan menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan (handscoon/plastik/kain lap). Namun bukan berarti air liur orang epilepsi langsung menularkan penyakit epilepsi.

Yang ada di masyarakat epilepsi atau ayan merupakan penyakit memalukan dan mengerikan. Ini stigma yang berkembang sampai saat ini, orang epiepsi sebaiknya kita dukung dan support dalam pengobatannya, bukan menjauhi apalagi mengucilkan dalam sosial masyarakat. Karena penyakit ini bukan seperti penyakit virus yang dapat menular. Epilepsi bukan penyakit yang berbahaya bagi lingkungan sekitar, tapi jika tidak diobati dapat berbahaya terhadap pasien tersebut.

Jika tidak ditangani secara tepat, epilepsi bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi diantaranya adalah penderita berisiko mengalami cedera atau trauma saat kejang terjadi hingga kematian (hipoksia) jika kejang terus menerus terjadi.

Pengobatan pada epilepsi bertujuan untuk menstabilkan ketidakseimbangan aktivitas kimia dan listrik dalam otak, dan membantu mengendalikan kejang pada penderita epilepsy.

Sebagai masyarakat awam bagaimana melakukan pertolongan pertama bagi orang dengan epilepsi yang terjadi serangan kejang?

  • Gunakan alat pelindung diri, minimal sarung tangan dan masker
  • Posisikaan pasien yang kejang di tempat datar dan aman, jauhkan benda-benda keras yang bisa melukai pasien
  • Minta pertolongan orang sekitar untuk menghubungi tenaga kesehatan terdekat
  • Jangan tahan gerakan pasien yang kejang
  • Miringkan badan pasien untuk mengeluarkan cairan dari mulut, hindari posisi tubuh telungkup karena akan menghambat pasien bernapas
  • Tunggu kejang sampai reda dan menunggu pertolongan datang
  • Jika pasien sudah tidak kejang, posisikan pasien dalam keadaan posisi pulih
  • Hindari memberi minum atau makan dan juga hindari menaruh sendok atau benda lain ke dalam mulut pasien.

https://www.firstaidforfree.com/wp-content/uploads/2019/10/The-Recovery-Position-First-Aid-1024x820.png

 

Referensi:

  1. Cited from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epilepsy/symptoms-causes/syc-20350093. Accessed at 19th of June 2020
  2. What is epilepsy. Cited from: https://www.healthline.com/health/epilepsy. Accessed at 19th of June 2020
  3. Ngugi AK, Kariuki SM, Bottomley C, Kleinschmidt I, Sander JW, Newton CR. Incidence of epilepsy: A systematic review and meta-analysis. Neurology [Internet]. 2011;77(10):1005–12. Available from: http://dx.doi.org/10.1212/WNL.0b013e31822cfc90
  4. Nugraha IG. Insidens dan Karakteristik Klinis Epilepsi pada Anak. Cited from : https://www.researchgate.net/publication/312175760_Insidens_dan_Karakteristik_Klinis_Epilepsi_pada_Anak. Accessed at 23th June 2020.
  5. Muttaqin Z. Epilepsy Surgery in Indonesia?: Achieving a Better Result with Limited Resources. Bali Med J [Internet]. 2012;1(2):57–63. Available from: http://ojs.unud.ac.id/index.php/bmj/article/view/4545

 

Edittor :

Dr. Erwan Wijaya P. SpS

Dr. Fenti Erlianti

Jadwal Praktek RS Permata Bekasi


Kesulitan Tidur atau Sering Terbangun di Malam Hari : Apakah Insomnia?

01 December 2024

Insomnia adalah gangguan tidur yang paling umum dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Penderita insomnia mengalami kesulitan untuk tidur, terjaga di malam hari, atau merasa tidak segar setelah tidur. Kondisi ini dapat bersifat sementara (akut) atau berlangsung dalam jangka panjang (kronis). Insomnia tidak hanya memengaruhi tubuh secara fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental dan emosional seseorang.

Read more

HIV/AIDS : Penyakit yang belum bisa disembuhkan

30 November 2024

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kondisi yang berkembang akibat infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, yang berperan dalam melawan infeksi. Ketika HIV merusak jumlah sel imun secara signifikan, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV, yang dapat berkembang dalam beberapa tahun jika tidak diobati.

Read more

Nyeri Pinggang Menjalar ke Perut Depan : Apakah Batu Ginjal?

24 November 2024

Batu ginjal adalah salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan mempengaruhi fungsi ginjal. Batu ginjal terbentuk ketika zat-zat tertentu dalam urin mengkristal dan membentuk endapan keras. Batu ini dapat memiliki berbagai ukuran, mulai dari yang kecil seperti pasir hingga yang besar seperti bola golf.

Read more